BREAKING NEWS

Senin, 02 Januari 2017

Prasangka

Banyak orang berprasangka pada penampilan.
Banyak orang berprasangka pada pemikiran.
Banyak orang berprasangka pada pendengaran.
Banyak orang berprasangka pada perilaku.
.
.
Tapi adakah orang yang melihat akan kebenaran.
Akan kejujuran, dan akan ketulusan.
.
.
Jika ada batas dimana kita bisa berhenti .
Apakah ada kesempatan? .
Tidak!!! Bukan!! .
Yang ada hanya semakin banyak prasangka.
Yang ada hanya tanda tanya.
.
.
Diam??!! Mungkin terbaik.
Tapi tidak!!! Itu hanya menutupi bukan mengakhiri.
.
.
Jadi apa?!.
Coba pikirkan.
Ketika kau ada pada titik dimana kau tak mampu berfikir.
Maka mungkin jawaban akan muncul,, .
.
.
By. Ninaithuratieh
Surabaya, 03 januari 2017

Rabu, 28 Desember 2016

MEAN LOVE

MEAN LOVE


Mata pria tinggi itu tak pernah lepas dari bibir indah perempuan didepannya. Perempuan yang selama ini mengganggu tidurnya tiap malam, yang selalu membuatnya berdebar kala menatap mata bulat indahnya. Pria itu bahkan tidak mampu mengartikan rasa apa yang selalu dia rasakan kala dia menatap pipi gembil perempuan dengan rambut hitam lurus sebahu itu.
Dahi pria itu sedikit mengeryit kala matanya tertuju pada sudut bibir perempuan itu, dan kearah punggung tangan. Bagaimana tidak? Saat dia melihat perempuan yang selama ini jadi porosnya mendapat luka memar dan lecet di punggung tangannya. Serta tak luput sudut bibirnya yang sobek dan mengeluarkan darah segar. Pria itu masih tak habis pikir bagaimana bisa perempuan dengan tubuh yang tak terlalu besar bahkan bisa dibilang mungil ini bisa mendapatkan luka yang mengerikan seperti ini.
"Oh Tuhan apa yang kau lakukan Nana? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?" tanya pria itu pada perempuan mungil didepannya yang biasa dipanggil Nana. Ya, Nana nama perempuan yang selama ini menjadi poros dunia pria tinggi itu sedang berdiri penuh luka di beberapa bagian tubuhnya.
Pria itu terlihat sangat kawatir melihat semua luka itu, sedang perempuan yang saat ini sedang dikawatirkannya hanya bisa terkekeh pelan melihat pria didepannya sedang mengkawatirkannya.
"Aku?" Nana menunjuk dirinya sendiri, "hanya sedikit pemanasan?" Dia tertawa.
"Yak!!!" pria itu berteriak, Nana kaget, "Pemanasan katamu? Apa perlu kau ku rebus dipanci biar sekalian matang, kalau kau bilang luka-luka ini pemanasan eoh?"
"wooowww.. Tenanglah Kevin, kau seperti baru mengenalku saja hah?" Nana mengangkat kedua tangan di depan dada mengisyaratkan tenang ke pria depanya yang bernama Kevin.
"Oh Tuhan," Kevin meremas rambutnya frustasi menghadapi Nana -kekasihnya-, "Aku mohon Nana hentikan hobi gilamu yang sering berkelahi itu, kau itu perempuan bukan pria yang butuh kekerasan itu menyelesaikan masalah." lanjut Kevin dengan nada lebih rendah.
Nana hanya mengangkat sebelah tangannya keudara mendengar kata-kata Kevin, "Ayolah Kev, ini bukan masalah perempuan atau pria, kau pasti paham kenapa aku seperti ini" katanya mendekat ke Kevin, "ini duniaku dan aku belum bisa meninggalkannya. Ini masih terlalu menyenangkan untuk ditinggalkan Kev." lanjutnya menggenggam tangan Kevin.
Kevin menatap mata bulat Nana yang selama ini menjadi mata terindah dan ternyaman untuknya. Dia melihat senyum indah Nana yang selama ini selalu membuatnya berdetak. Oh salah siapa yang membuat Nana cantik dan menggemaskan dalam satu waktu, yang selalu bisa membuat seorang Kevin Handi selalu kalah dalam berdebat. Kevin menghela nafas kasar dan menarik Nana kedalam pelukannya.
"Kau pasti juga sudah paham kan Nana, kenapa aku selalu seperti ini padamu?" ucap Kevin mengusap rambut belakang Nana, "semua itu karena aku takn ingin melihatmu terluka."
Nana mendongak menatap wajah pria yang sedang memeluknya erat. Dia tahu alasan kenapa Kevin begitu marah saat ini melihat luka dibadannya. Semua karena dia terlalu mencintai Nana, dan jangan tanya bagaimana perasaan Nana padanya. Seperti gayung bersambut, Kevin juga segalanya untuk Nana. Hubungan mereka sudah berjalan selama hampir 3 tahun sejak semenjak mereka duduk di tingkat 2 SMA di Bandung.
.
.
.++
Semua berawal saat tanpa sengaja Kevin yang sedang dalam perjalanan pulang dari sekolahnya melihat seorang perempuan dengan seragam sekolah yang lusuh sedang duduk menunduk dihalte. Kevin mengernyit saat melihat cairan merah yang menetes dari tangan perempuan itu. Dia ragu dengan apa yang dilihat, tapi lama-lama rasa penasarannya membuat Kevin memberanikan diri untuk mendekat keperempuan itu.
"Hai, Kau baik-baik saja?" tanyanya. Perempuan itu tak menjawab, bahkan tak ada reaksi apapun yang diberikan perempuan itu. Kevin semakin penasaran dengan itu, dia ulurkan tangannya menepuk pelan bahu perempuan itu. Namun, Kevin langsung terlonjak kaget saat tiba-tiba perempuan itu malah berdiri didepan Kevin. Rasa bingung dan heran langsung datang dibenak seorang Kevin Handi, melihat perempuan didepannya
"Darah?"  batin Kevin ,"Aku yakin itu Darah?"
"Kauu......" kata-kata Kevin terhenti dengan telunjuk mengarah pada bahu kanan atas perempuan itu yang menampilkan luka sayatan yang cukup lebar hingga darah terus mengalir di baju dan ditanganya. Dunia Kevin seakan berhenti berputar saat dengan santainya perempuan itu hanya menekan luka itu dan tersenyum ke Kevin. -Seseorang tolong sadarkan Kevin- mungkin itu pikiran Kevin saat itu. Saat melihat senyum indah dan mata bulat perempuan itu.
"Ah ini? Hanya luka kecil," ucap perempuan itu. Kevin masih mematung sambil matanya melirik kenama yang tertera di dada perempuan itu Nana, Nana Stevi itu adalah nama perempuan itu. Murid dari sekolah seberang sekolah Kevin.
"Yak kau gila!!!" Kevin memekik saat kesadarannya kembali, "Itu luka dalam kau sebut hanya luka kecil. Ikut aku," Kevin tanpa permisi langsung menarik Nana. Dan Nana yang sebenarnya sudah terlalu lelah hanya mengikuti langkah Kevin menuju klinik terdekat.
.
.
.++
Mereka keluar dari klinik setelah mengobati luka Nana, mata Kevin tak pernah lepas dari sosok Nana yang sudah menarik hatinya dengan senyum dan mata bulatnya. Bahkan matanya sekarang tertuju ada perban yang tampak ditangan Nana. Dokter bilang luka Nana cukup lebar dan dalam hingga memerlukan waktu cukup lama agar kering dan menutup sempurna.
"Terima kasih......ehh.." Nana terputus melirik kedada Kevin mencari nama atau apalah untuk menyebut orang didepannya.
"Kevin, Kevin Handi," Kevin menyebut namanya yang paham maksud dari Nana.
"Ah ya Kevin, aku Nana, Nana Stevi," Nana mengulur tangannya.
"Apa yang terjadi?" tanya Kevin, Nana mengernyit menatap Kevin, "Luka itu?" Kevin menunjuk perban Nana. Nana paham maksud Kevin.
"Ah ini?" Nana menatap perban di tubunnya, "hanya hadiah kecil,"lanjutnya dengan nada santai. Kevin mengerutkan dahinya mendengar jawabam Nana yang dirasa gila itu. Bagaimana bisa luka seperti itu dengan gampangnya dia sebut hadiah. Apa dia gila? Batin Kevin.
"Hahahahaa,,," Nana tertawa, sepertinya dia paham dengan raut muka Kevin yang terlihat seperti orang bodoh.
"Kenapa kau tertawa?" Kevin makin heran dengan Nana.
"Coba kau lihat mukamu? Kau seperti orang idiot saat melihatku??" Nana menjawab Kevin masih dengan menahan tawannya.
"Aish" Kevin mendengus, "Semua karena kau!!! bagaimana bisa kau menyebut luka itu sebagai hadiah? Kau gila hah?"
"Apa salah? Ini memang hadiah kecil dari lawanku, dia sedang mengangguku tadi saat aku sedang tidak bersama kelompokku, untung saja aku masih bisa melawan mereka jadi aku hanya luka kecil ini," jelas Nana. Mendengar itu mulut Kevin mengangga tak percaya.
"Apa?" Kevin memekik, "Tidak tidak tidak, aku yakin kau gila saat ini, demi Tuhan Nana itu bukan luka kecil. Dokter bahkan bilang dengan jelas tadi luka itu cukup lebar dan dalam. Sekarang kau bilang itu luka kecil?" Kevin menatap Nana.
Sungguh perdebatan yang menarik. Hingga mereka lupa bahaa mereka barusaja bertemu dan baru saling mengenal. Namun, perdebatan itu seperti dilakukan orang yang sudah bertahun-tahun saling mengenal. Sejak saat itu, Mereka jadi semakin dekat. Bahkan saling mencintai.
Awalnya memang Kevin, heran dengan kelakuan Nana yang selalu menganggap semuanya masakah kecil. Tapi lama-lama Kevin seperti hafal dengan semua kelakuan Nana.
.
.
.++
Kevin melepas pelukannya, memegang kedua bahu Nana dan menatap lurus kemata bulat Nana. Sedangkan Nana hanya menatapnya tanpa berbicara, seakan tahu bahwa orang didepannya tak ingin mendengar apapun yang dikatakannya.
"Bisakah kau berhenti Nana?" tanya Kevin pelan, "Dari apa yang kau lakukan ini?" lanjutnya.
Nana masih diam tak menjawab, seakan menunggu lanjutan dari Kevin.
"Aku selalu berusaha mengerti bagaimana dirimu, apa yang kau sukai dan apa yang kau perjuangkan. Tapi cukup Nana, aku bisa mati bila terus menerus melihat luka ditubuhmu. Kau tahu aku bahkan rela terluka dan mati demi dirimu karena kau poros hidupku, tapi aku sungguh tak bisa saat melihatmu terluka Nana."
Kevin membelai pipi Nana, "Aku mengerti bagaimana kau yang sering berkelahi dengan orang-orang yang kau sebut dengan kelompok, aku yang sering melihatmu bersama dengan teman-temanmu yang sering menemanimu berkelahi bahkan aku tak bisa menghentikanmu karena itu sudah menjadi dirimu bahkan sebelum aku mengenalmu. Tapi sekarang, sekarang Nana bisakah kau berhenti? Kau selalu bilang itu tanggungjawabmu, itu duniamu, dan itu tujuanmu? Bisakah Nana?" Kevin menatap tajam Nana.
.
.
.++
Kevin tahu benar bagaimana Nana dan kehidupan yang Nana jalani. Bagaimana dia bisa terluka seperti itu, bagaimana dengan teman-teman berkelahinya dan urusan yang biasa dia sebut kelompok. Karena Kevin mengetahui bahwa Nana adalah salah seorang preman jalanan yang cukup kuat di Jakarta. Semua berawal saat dia remaja. Sebenarnya Nana hanya perempuan biasa namun karena kerasnya hidup dan ajaran dari kedua orang tuanya. Nana jadi sosok yang tegar, kuat dan keras. Hingga dia bertemu dengan kelompok preman yang sekarang menjadi teman-temannya.
Nana selalu menjadi yang terdepan dalam kelompoknya, sehingga dia dijadikan ketua di kelompoknya. Sejak saat itu, Nana berubah dari seorang perempuan polos menjadi perempuan tangguh tak terkalahkan. Hingga akhirnya dia bertemu dengan Kevin seorang Pria dari sekolah seberangnya dengan segudang prestasi dan kecerdasan diatas rata-rata, yang membuatnya jatuh hati.
Kevin yang selalu memperhatikannya tanpa ada syarat membuatnya luluh dengan Semua perjuangan Kevin, bahkan Kevin tak pernah menyuruh Nana secara langsung berhenti dari dunianya. Kevin yang selalu mendukung apapun yang dilakukannya. Dan mempejuangkannya disaat semua orang memandang rendah dirinya. Ya, Dia adalah Kevin Handi yang saat ini sedang berdiri didepannya.
"Bisakah kau berhenti saat kau mempunyai tanggung jawab lain?" tanya Kevin lagi.
Nana mengerutkan dahi mendengar ucapan Kevin.
"aku akan memberimu tanggungjawab lain, tapi berjanjilah kau akan berhenti?" lanjut Kevin.
Nana masih terdiam, menatap lurus kebola mata Kevin. Kevin meraih sesuatu dari saku celananya. Sebuah kotak kecil berwarna merah dihadapan Nana saat ini. Masih dengan raut muka kebingungannya Nana menatap bergantian kotak itu dan Kevin.
Kevin membuka kotak itu. Sebuah cincin perak dengan berlian indah diatasnya membuat Nana langsung menutup mulut dengan tangannya.
"Aku Kevin Handi dengan ini ingin meminangmu Nana Stevi sebagai pendamping hidupku. Membuat dunia baru denganku, mempunyai tujuan baru denganku serta tanggung jawab baru denganku. Bersediakah kau menjadi satu kelompok baru denganku Nana?" Kevin menggenggam tangan Nana. Nana masih terdiam menatap Kevin tak percaya. Kevin tersenyum manis ke Nana.
"Ini?" Nana membuka suara. Kevin mengangguk.
"Jadi bersediakah kau Nana Stevi menerimaku sebagai masa depanmu?" Lanjut Kevin. Nana langsung memeluk Kevin erat dan menangis bahagia dipelukan Kevin.
"Aku mau... Aku mau Kev," ucapnya dipelukan Kevin. Kevin tersenyum dan membelai rambut Nana, mencium pucuk kepala Nana.
"Terima kasih Kyung, terima kasih, " ucap Kevin, "Ini membuatku begitu bahagia saat mendengarmu mengatakan kau bersedia Kyung, duniaku semakin lengkap karenamu." lanjutnya.
Nana mungkin bukan perempuan sempurna seperti yang lain. Perempuan dengan perilaku elegan dan berkelas ataupun lembut. Tapi bagi Kevin, Nana adalah porosnya. Tak perduli seperti apa Nana baginya itu sudah lebih dari cukup saat melihat Nana tersenyum. Karena baginya Cinta tak pernah mengenal arti.
Dan sejak saat itu, bagi Nana dia mendapatkan sesuatu yang baru. Dunia, tanggungjawab dan tujuan baru dalam hidupnya. Nana mempunyai warna baru selain warna hitam dan abu-abu dalam hidupnya. Walaupun mungkin tak sesempurna cerita cinderella yang selalu dia dengar saat dia kecil, tapi ini adalah cerita terindah yang siap dia rangkai bersama dengan Kevin, pria yang sangat dicintainya. Dia siap. Mereka siap melangkah maju dengan semua apa yang ada didepannya.

END

By Ninaithuratieh / Nesyarera

Kamis, 22 September 2016

Manusia Di Ujung cerita #2

Manusia Di Ujung Cerita #2

Seseorang dengan kepribadian super duper keras dengan segala kelembutannya mampu membuatku yang nyatanya juga orang berwatak keras sanggup menghormatinya dengan segala kemampuanku.
Dia merupakan seorang yang penuh dengan perjuangan atas dasar tanggung jawab dan cinta tanpa batas.

Seseorang dengan pola aturan yang terkadang tak mampu aku dan semua pikirankan, bagaimana seorang anak perempuan kecil dilatih harus menjadi seorang yang kuat tanpa boleh menangis.
Dengan kalimat yang bahkan selalu aku ingat hingga 25 tahun usiaku " Jangan pernah pulang saat engkau menangis, lawan dengan semampumu."

Mungkin dulu aku berfikir "Wow bagaimana bisa seorang anak kecil bisa di ajari dengan begitu kerasnya?"
Tapi semua itu terjawab saat sekarang waktu telat menambah semua, usia, pikiran dan pengalaman.
Aku sangat bersyukur dengan semua itu, tak perduli apapun yang orang lain pikirkan tentangnya.

Bagiku Manusia ini masih terbaik untukku dan orang terdekatku.
Bagiku dia masih terlalu istimewa untuk di katakan percuma.
Bagiku dia masih terjamin hingga mungkin nanti saat ada yang lain.
Bagiku dia masih sosok manusia taguh dengan segala kekurangannya saat ini.

Berfikir saat usiaku dulu masih terlalu kecil, terkadang marah, kecal dan kecewa pada semuanya.
Namun sekarang aku berfikir lagi tentang itu.
Bahkan sekarang tak ada keraguan sedikitpun bahwa dia masih yang teristimewa.

Mungkin butuh jutaan lembar halaman untuk menceritakannya, yang pasti membuatku kehabisan kata-kata.
Mungkin butuh jutaan detik waktu untuk menceritakan semua tentangnya
Dan mungkin butuh kekuatan lebih untuk tidak menangis terharu atas semua yang akan tersampaikan untuknya.

Dia Manusia Di Ujung Cerita ini adalah manusia tanpa rasa lelah dan menyerah untuk membuat sebuah senyum menawan dari semua keluarganya.
Manusia itu adalah AYAH. 


I Lobe You Ayah, 
Terima kasih dengan semua apa yang engkau lakukan dan perjuangkan untuk kami
Terima kasih dengan semua pikiran tangguh yang engkau ajarkan untuk kami 
Hingga kami menjadi sosok yang mampu melangkah tanpa ragu dan bisa berdiri tegak 
Terima kasih untuk menjadi ayah kami. 



By. Nina Ithu Ratih 
Sby, 23 September 2016

Selasa, 22 Maret 2016

Bandung Punya Cerita dan Nostalgia

Edisinya sih bisa di sebut "Kembali ke Catatan yang selalu telat".

Sebenarnya sih pengen update ini pas balik dari kota Bandung, tapi apa daya sifat yang di sebut malas lebih kuat dari keinginan. Dan baru saat ini malasku terkalahkan .. Hahahhaaha








Bandung,,,
ahhhhhh senangnyaaaa, sampai detik ini aku belum bisa move on dari kota yang biasa orang sebut Bumi Pasundan itu. Rasanya semua yang aku lakuin kemarin di sana masih bisa aku rasakan dengan jelas,,, "Bolehlah sedikit hiperbola".

Tepatnya awal bulan kemarin aku dan temanku sedikit  nekat berangkat ke kota Bandung.
Modal kata nekad dan tiket kereta api jurusan Surabaya- Bandung yang dipesan jauh2 hari, aku dan dia berangkat ke Bandung. Padahal, tiket pulang atau tujuan dan tempat tinggal masih belum kita pikirkan sama sekali, kita udah berangkat saja kesana. Gimana g di sebut nekad itu ? kwkwkw

Kita mah mikirnya yang pernting sampai dulu, urusan nanti mau gimana bisa dipikirkan entar,,, akkakaka
Alhasil sampai jam 23.30 di kota Bandung, kita baru bingung nyari kamar jam 23.00. Terimakasih sekali sama orang yang bikin Traveloka kwkkwkw
Kebingungan g berhenti sampai disitu, sampai di stasiun, kita masih di bingungkan gimana caranya kita ke Hotel??
Naik Becak, Angkot atau Ojek?? dan so Pasti kalau kita nekad pasti kenal mahal karena sudah tengah malam. Akhirnya pilihan jatuh pada aplikasi Online yang biasa di sebut grab Taxi.

Taraaaaaa......
G perlu waktu lama akhirnya kita udah di taksi menuju hotel.
Oh Tuhan,,,, Keribetan belum berakhir ahahaa ,,

Sesampainya di Hotel malah kita dapat info kalau kamar yang di order sudah habis ,,,(Mau tidur dimana ?? :{). Untungnya sih orang Hotelnyaa pada baik2 semua icciicicici ,,,

Kita di antar ke hotel lainya dan hanya perlu nambah 10ribu aja ..."Syukurlah".
Setidaknya kita g jadi tidur ngemper qkwkwkkwkw
Dan hari itu kita akhiri dengan tidur lelah....

Rencananya sih besok pagi udah jalan , namun semua berjalan tidak sesuai dengan plan alias MOLOR ahhahaa

#Next

By. Ninaithuratieh
Sby, 23/03/2016

Selasa, 15 Desember 2015

Manusia Di Ujung Cerita #1

Dia hanya seorang perempuan dengan kehidupan yang sangat biasa.
Terlahir sebagai anak Ke-3 dari sebuah keluarga besar dengan 7 anak dalam 1 rumah yang tak begitu besar dari kecil.
Walaupun dia hanya anak perempuan dan mempunyai seorang kakak laki-laki, namun dia bukan hanya seorang perempuan kecil yang akan mengeluh kepada kakak, ibu atau ayahnya apabila dia terluka.
Bahkan sebaliknya, dia menjadi sosok yang begitu kuat dan menjadi tonggak pegangan untuk sebagian saudara dan keluarga.

Dia lahir di dunia ini 50 tahun yang lalu di sebuah desa kecil di jawa timur.
Kehidupannyapun tak berhenti di tempat itu saja,
Sudaah beberapa tempat dan kota dia datangi, bukan untuk tamasya, liburan atau jalan-jalan namun untuk berjuang melawan nasib.

Dikota itulah dia menemukan seseorang yang sekarang menjadi suaminya.
Menikah adalah harapan indah yang pasti ada di pikiran semua orang, khususnya wanita.

Bahagia ,,,
Pasti itu dirasakan olehnya,.
Impian merawat buah hati bersama, membesarkannya dengan penuh cinta hingga menjadi sosok manusia baru yang siap menghadapi dunianya.

Benar kata orang,
Mimpi tak selalu indah, tak selalu sempurna,

Kebahagian yang selalu di dambakan, dan di bayangkan mungkin hanya sepotong kecil dari panjangnya cerita hidup yang di jalaninya.
Yang lebih banyak hanya airmata yang mungkin tak sedikit berisi dengan keputusasaan.

Dia,,
Yang sekarang berumur 50th, tak sesehat dulu
Dia
yang kini tak sesempurna dulu, namun tetap dan masih bergumul dengan yang bernama masalah.

Impiannya kini tak semuluk dahulu,
kini yang dia inginkan hanya satu,
Dia ingin anaknya lebih bahagia dan tak seperti dia,

Dia ingin anaknya menjadi orang yang bisa membawanya sedikit senyum yang mungkin sekarang sudah hilang sedikit demi sedikit.

Dia perempuan dengan kekuatan tak terbatas
Dia perempuan dengan hati paling tulus
Dia Perempuan dengan senyum terindah
Dia perempuan dengan air mata paling tulus

Bagiku
Dia Bidadari tanpa sayap
Dia Putri tanpa mahkota
Dia Berlian yang tertutup tanah

Dan dia adalah Mama

Benar,
Manusia di ujung cerita ini adalah wanita berumur 50th dengan nama Siti Romelah yang tak lain adalah Mamaku.

Orang yang melahirkanku 25 th lalu, dan menjadikanku manusia baru yang siap menghadapi dunia ini.

Orang yang memberikan segala cintanya untukku.

I Love U mama,,

I will be the best Woman like U , I will make u happy in your Life..

Terima kasih telah memberikan kebahagian kepadaku ...
Doakan aku agar aku bisa mewujudkan satu2nya mimpimu saat ini.
Hiduplah lebih lama lagi agar aku selalu melihat senyummu, dan airmata bahagiamu,,


By. Nina ithu ratieh

Senin, 07 Desember 2015

FOTO - FOTO






Jumat, 04 Desember 2015

Manusia Di Ujung Cerita #Prolog

Cerita merupakan kumpulan kata, kalimat, peristiwa dan peran
Perjalanan seperti mozaik yang terpecah dan tersusun rapi dari awal hingga tujuan
Sedang waktu sebagai batas yang menyusun setiap mozaik itu

Seseorang dalam hidup pasti mempunyai arti tersendiri
Entah bahagia, sedih, biasa atau hanya simpangan
Namun yang pasti seseorang akan menambah kumpulan cerita dalam mozaik hidup kita

Sedikit banyak mereka juga yang akan menjadi seseorang yang mungkin akan menjadi guru, sahabat, saudara ataupun musuh dalam kehidupan kita

Dalam setiap langkah kita akan bertemu dengan mereka

Manusia 
Memiliki ceritanya masing - masing

#ManusiaDiUjungCerita

by Ninaithuratieh

Minggu, 15 November 2015

Surat Untuk Hati

Dear Hati,

Engkau ada namun tak berwujud
Engkau nyata namun tak terlihat
Engkau satu dalam raga
Engkau satu dalam pikiran

Musim kemarin engkau masih bebas
Dengan tanpa rasa dan semua problema
Musim kemarin engkau masih bebas
Dari perasaan yang di sebut ikatan

Engkau berjalan sesuai keinginanmu
Tanpa sadar apa yang sudah kau dapat
Engkau berjalan sesuai keinginanmu
Tanpa sadar bahwa sekarang kau terikat

Musim ini kau tak sebebas dulu
Dengan ikatan yang mulai ada untukmu
Musim ini kau tak sebebas dulu
Dari ikatan yang disebut Cinta

By. NINAITHURATIH

Sabtu, 07 November 2015

Dunia is Life

Dunia tak sesimple saat kau membalik telapak tanganmu..
Namun Bagaimana kau bisa bertahan dengan kedua tanganmu.

Dunia tak selebar yang kau pikir
Namun selebar langkah kaki
Seberapa banyak langkah kakimu
Sebesar itu dunia untukmu..

Dunia tak serumit benang kusut
Namun serumit dirimu
Seberapa rumit dunia atau masalah yang ada didalamnya
Serumit bagaimana dirimu menghadapi dan menjalaninya

Selasa, 02 Juni 2015

Realita dan Ambisi


Realita,,
Pernahkah kalian bercermin pada kaca dan bilang pda diri sendiri bahwa kita sangat kasihan
Pernahkah kalian menangis dalam sendiri dan termenung tanpa tau pada siapa kita akan bercerita.
Pernahkah kalian meliat langit dan bintang dimalam hari dan menghyal bagimana rasanya kalo kita bisa terbang.

Pastikan..
kita pernah mengalami saat saat seperti
saat diman kita merasa paling sedih,
saat dimana kita merasa paling menderita
saat dimana kita merasa paling sendiri
Dan disaat kita merasa ingin pergi..

Jujurlah,,
Pasti kau pun pernah merasakannya.. 

Benar,
Saat- saat seperti itu adalah saat yang benar benar menakutkan.
Saat tak tau apa yang akan terjadi dan apa yang harus dilakukan..

Namun,,
Bangun kawan,, 

Jangan terlalu terlena dengan keaadaan seperti itu,,
itu bukan suatu yang selalu harus dinikmati.
Buka matamu dari isakan airmata yang masih saja terus menetes dari kelopak matamu
Bangunlah dari tidur dan lamunanmu,, 

Taukah kalian..
hal yang paling ampun saat kau merasa seperti itu adalah saat kau mengingat hal yang lebih menyakitkan dari itu

Ingat,,,,,,,,
 saat kau pernah mengalami hal yang lebih dan lebih menyakitkan saat ini..
Ingat ....
saat kau bisa bangkit dari masa itu dan masih bisa berdiri tegak untuk menghadapi masa - masa lain seperti saat ini

Ingat,
Bahwa kau dulu bisa melewatinya, kenapa sekarang tidak?

Ingat
Bahwa semuanya akan berlalu,, 
terbukti kau sekarang melewati masa Baru,, 

Yang harus kau lakukan bukan meratap atau merenung
Yang harus kau lakukan adalah melawan... 

By. Ninaithuratieh 

Sgr - 02 Juni 2015

Minggu, 03 Mei 2015

Liburan 3 Hari di Nusa Lembongan Bali

Awalnya sih aku tidak ada rencana sama sekali karena aku pikir tanggal  2 Mei masih masuk kerja. Dan ternyata dapat kabar dari SPV kalo tanggal 2 Mei yang tepat hari sabtu libur karena tepat hari besar umat Bali kalo g salah namanya "Saraswati".

Saat dengar kabar itu langsung saja dalam pikir hanya satu " Liburan' HAHHAHAHA ,,,,, 

Awalnya sih pengen pulang ke Jawa, but, Masih bingung banget,,, 
Pulang g ya ?????? 

Namun,, lagi stalking salah satu akun di Instagram,, eh liat pemangan yang bikin mata langsung ijooo,, Jadilahhh kuputuskan aku harus liburan,,, 

Yappp go holidayyyy :D :D :D *Loncatkegirangan 

Dan di mulai kebingungan kedua,, dan paling pentinggg,,,, Yaitu KEMANA?? Dan dengan Siapa? 

Whattt?? mulainya semakin stalking dan searching dimulai... kira2 3 hari cukup buat kemana ini,, ? 
kebanyakan stalking malah bikin galauuu tingkat dewa,,, 
Bagaimana tidak ,, semuanya bagus- bagus,, 

Tapi, kandidat 3 besar sih ada di Lombok, Banyuwangi atau Nusa lembongan... 

Dan,, setelah menempuh rundingan panjang dan semedi 1 hari malammm #hahaha Lebayy ,, 

(Rundingan sama siapa,, teman aja belum punya :D ) 

aku pikir yang paling cocok adalah Nusa Lembongan,, Ya,,karena beberapa alasan akhirnya aku pilih pulau kecil di ujung Bali ini.. salah satunya sih karena ini masih di kawasan Bali juga,, 

Tinggal Ngumpulin niat dan tekad untuk berangkat karena belum ada yang bisa di ajak.. So, kemungkinan terburuknya aku jadi SIngle Traveler deh,, 

Oke akhirnya aku pake cara yang biasanya paling ampuuhhh yaituuu status dan DP pic hahaha .... Sosial media memang cukup membantuuu :D *ThanksSosMed

yeayyyyeeee ,,, Akhirnyaa ada teman yang mau ikutt walaupunn 1 orang -_____- but it's OKay daripada tidak sama sekali hahaa

Susun rencana aja nih,, karena teman yang mau ikut berangkat dari SBY dan bad Newsnya itu bis / kereta jurusan bali pada Sold Outtt ,,,, huaaaaaaa

Tanpa kehabisan ide, langsung aja aku suruh dia ke teminal bungurasih, buat cari BiS jurusan Banyuwangi,, dan beruntngnya masih ada hahahahhaa,, *masihadaharapan 

Ookeeee,,, tangal 1 pagi jam 07.00 aku berangkat dari Singaraja menuju Gilimanuk buat jemput temanku,,, Ohhhhh mennn,,, gila aja,, aku tiba di Gilimanuk jam 9 an.. dan teryata dia baru nyampek Ketapang.. 
Okey deal, akhirnya aku sempatin ngopi dulu deh di Labuhan penyebrangan ke Pulau menjangan,... ahhaha walaupun agak begokk nongkrong senidiri hahaha :D

Jam 09.30 akhirnya aku melanjutkan ke Gilimanuk,, dan ternyata benar saja,, dia belum sampai juga.. Dan Alhasil aku harus menunggu dengan tidak sabar kkakaka ,,, 

Baru jam 11an dia sampai di gilimanuk .
Tanpa istirahat akhirnya kita langsung lanjut ke Denpasar tempatnya Sanur untuk menyebrang ke Nusa Lembongan.
Ohhhh noooooooo,,, Di jalan kita kehujanaan,, Padahal itu sudah siang banget dan perjalanan msih jauhhh T_T 

Rasanya cobaan di jalan g ada habisnya dehhh,,,, Dari hujan yang hampir sepanjang jalannn.. 
Dan ban motor ku pecahhh,, Alhasil kita cari tambal ban terdekat..



Ini pas lagi Bocor,, *Wajjib selfie wkkw 


Ya,, dan jam udah jam 1 aja ni,, 
was - was banget soalnya ini infoya kan perahunya sampai jam 4 aja,, sedangkan perjalanan inimasih 2 jam an lagiii :( 

setelah menunggu sambil makan,, *soalnyaBelumsarapanNih hahah 

Lanjut lagi dah pertempurannya ahah #Lebay 

Dan akhirnya tepat jam set 4 akhirnya kita sampai di Sanur,, 
Kenapa sanur? iya soalnya nyebarngnya lewat situu,, 
Radak binngung ini sebenarnya,, karena keadaan sanur hari itu sungguh penuh,, Bahkan cari tempatparkir aja susahnya minta ampunn 

Hohohoho 

setelah dapat  parkir,, kita lagsung cuzz cari tiket speed boad.. "170ribu/0rang/PP" 
hehe udah PP itu gaezzz dan Open,, Jadi g ada aturan harus balik tgl berapa.. 

G perlu nunggu lama tuh untuk naik speed boad buat nyebrang,..
kira 45menit perjalanan, kita sudah disambut dengan hamparan pasir putih dan beningnya air lautttt 



Kalian bisa liat airnya gaezzzz,,, 


Setelah speed boat merapat kepantai, plan selanjutnya adalah mencari penginapan yang suda di sewa...Tapi sbelumnya sewa sepeda motor dulu,,, daripada jalan kali,, "140/2 hari"

Nilai plus disini itu karena pulaunya kecil jadi jangan Takut nyasarrr,, pasti ketemu lagi koookk hehehe 























 
Copyright © 2014 NINA ITHU RATIEH II. Designed by OddThemes